Prinsip Kesinambungan dalam Tarbiyah Islamiyah
Tarbiyah Islamiyah mengajarkan pentingnya kesinambungan dalam setiap prosesnya, yang berfungsi untuk memastikan kelangsungan dalam mewujudkan kehidupan yang islami. Prinsip ini sangat penting karena kita hidup dalam dunia yang penuh dengan tantangan dan godaan yang dapat mengganggu perjalanan tersebut. Proses tarbiyah yang benar dan berkelanjutan memiliki dampak yang mendalam terhadap pembentukan tiga pilar utama: iman yang sempurna, cinta yang mendalam, dan pengorbanan yang tulus.
1. Iman yang Sempurna: Menumbuhkan Keyakinan Tanpa Keraguan
Tarbiyah yang berpijak pada nilai-nilai Rabbani memandu seseorang untuk menggapai keimanan yang sempurna, yaitu iman yang kokoh kepada Allah, Rasul-Nya, dan ajaran Islam. Keimanan yang sejati terhindar dari keraguan dan mengikat hati seseorang dengan aqidah yang benar-benar mendarah daging, tanpa ada yang mampu menggoyahkannya. Sebagaimana dalam Al-Qur’an disebutkan: “Barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka ia telah berpegang pada tali Allah yang sangat kuat yang tidak akan terputus.” (al-Baqarah: 256)
2. Cinta yang Mendalam: Ikatan yang Menguatkan
Aqidah yang kokoh membawa para mukmin untuk saling mengikat diri dalam persaudaraan yang tulus. Tarbiyah mengajarkan umat untuk saling mengenal, memahami, dan saling mendukung satu sama lain, mewujudkan persaudaraan yang tak terputuskan. Hal ini selaras dengan ayat Al-Qur’an yang mengingatkan kita akan pentingnya bersatu: “Dan berpegang teguhlah kamu semua kepada tali [agama] Allah, dan janganlah kamu bercerai berai. Ingatlah nikmat Allah ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hati kalian menjadi bersaudara.” (Ali ‘Imran: 103)
3. Pengorbanan yang Tulus: Menyumbangkan yang Terbaik
Keimanan dan persaudaraan yang mendalam mendorong para mukmin untuk memberikan yang terbaik demi Allah, Rasul, Islam, dan sesama umat Muslim, bahkan jika itu berarti mengorbankan harta, pemikiran, atau nyawa. Pengorbanan ini tumbuh dari hati yang tulus ikhlas dan murni, yang siap berjuang demi agama dan umat. Dalam Al-Qur’an disebutkan: “Berangkatlah kamu dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (At-Taubah: 41)
Kesinambungan dalam Proses Tarbiyah
Ketiga pilar utama dalam tarbiyah—iman, cinta, dan pengorbanan—terbentuk melalui proses yang berkesinambungan: pelan tapi pasti. Bukan proses yang terburu-buru, melainkan yang terjadi secara alami seiring dengan waktu. Dalam perjalanan tersebut, individu yang dibekali dengan ketiga hal tersebut akan menjadi hamba yang lebih dekat dengan Tuhan-Nya, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah: “Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama pengikut-pengikutnya yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena musibah yang menimpa mereka di jalan Allah. Mereka tetap sabar dan tidak menyerah.” (Ali ‘Imran: 146)
Melalui prinsip kesinambungan ini, tarbiyah akan membimbing kita menuju kehidupan yang lebih baik, berlandaskan iman, cinta, dan pengorbanan yang tulus, sehingga mampu menghasilkan generasi yang mampu menghadapi segala ujian hidup dengan sabar dan penuh keyakinan.