Kedudukan Rasul
Kedudukan rasul
Syahadat Rasul yang kita ucapkan menegaskan keyakinan bahwa Muhammad bin Abdullah adalah nabi dan utusan Allah. Pengakuan terhadap kenabiannya harus disertai sikap yang seimbang, tidak berlebihan namun juga tidak mengurangi hak-haknya. Rasulullah saw. melarang perlakuan yang berlebihan terhadap dirinya dan menegaskan kedudukannya dengan bersabda: “Aku adalah hamba Allah dan rasul-Nya. Karena itu, panggillah aku Abdullah wa RasuluHu.”
- Hamba Allah Sebagai hamba Allah, beliau menanamkan prinsip kesetaraan di antara manusia. Meskipun beliau adalah manusia pilihan dengan keturunan terbaik dan fisik sempurna, beliau ingin diperlakukan seperti manusia biasa. Hal ini bertujuan agar tidak ada alasan bagi orang-orang untuk mencemooh atau mendustakan risalah yang dibawanya. Sejarah hidup Rasulullah saw. menjadi bukti nyata atas sikap rendah hati beliau.
- Utusan Allah Sebagai utusan Allah, Rasulullah saw. memiliki posisi yang istimewa dengan tugas utama: a. Menyampaikan risalah kepada umatnya. b. Menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab, karena risalah yang dibawa adalah titipan dari Allah. c. Memimpin umat menuju jalan yang benar.
Dengan tugas ini, Rasulullah saw. bertanggung jawab untuk berdakwah, mengajak manusia mengesakan Allah, serta membebaskan mereka dari perbudakan terhadap sesama makhluk agar hanya tunduk kepada Sang Pencipta.
Syahadat Rasul mewajibkan setiap muslim untuk mengikuti dan meneladani beliau, baik dalam perannya sebagai hamba Allah maupun sebagai utusan-Nya. Selama hidupnya, keteladanan beliau dapat disaksikan langsung oleh para sahabat. Setelah wafatnya, keteladanan itu dapat ditemukan dalam sunnah yang mencakup ucapan, perbuatan, dan persetujuannya terhadap suatu hal.
Dalam sunnah Rasulullah saw., kita dapat menemukan:
- Sejarah Perjalanan Hidup Rasulullah (Sirah Nabawiyah) Sirah nabawiyah mencakup riwayat kehidupan beliau dari sebelum lahir hingga wafatnya. Mempelajari sejarah beliau adalah bentuk ibadah yang dapat memperkuat keimanan seseorang kepada Allah dan Rasul-Nya.
- Hukum-hukum Syariat Syariat Islam telah menentukan apa yang halal dan haram. Hal-hal yang tidak dijelaskan dalam hukum syariat tidak perlu dipertanyakan lebih lanjut. Pemahaman terhadap hukum-hukum ini penting agar ibadah kita tetap murni dan terhindar dari bid’ah serta khurafat.
- Konsep Dakwah Memahami sunnah Rasulullah saw. juga membantu dalam memahami konsep dakwah yang benar. Selain memahami isi dakwah, kita juga harus memperhatikan metode dan pendekatan yang digunakan agar dakwah tidak menjadi kontraproduktif. Memahami sunnah dengan baik akan menghasilkan metode dakwah yang lebih efektif dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw.