Furqan
Furqan merupakan istilah dalam Islam yang berarti “pembeda” antara kebenaran dan kebatilan. Kata ini berasal dari bahasa Arab (الفرقان) yang sering dikaitkan dengan Al-Qur’an sebagai pedoman utama umat Islam. Al-Furqan juga menjadi salah satu nama lain dari Al-Qur’an karena isinya mengandung petunjuk yang jelas dalam membedakan antara yang benar dan yang salah.
Furqan dalam Al-Qur’an
Dalam beberapa ayat Al-Qur’an, Allah menyebutkan Furqan sebagai bentuk wahyu yang diberikan kepada para nabi dan rasul-Nya untuk menuntun manusia ke jalan yang lurus. Salah satu ayat yang menegaskan hal ini adalah:
“Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan bagi seluruh alam.” (QS. Al-Furqan: 1)
Ayat ini menunjukkan bahwa Furqan memiliki fungsi sebagai pedoman yang membedakan antara petunjuk Allah dengan jalan yang sesat.
Makna Furqan dalam Kehidupan
Konsep Furqan tidak hanya berlaku dalam konteks wahyu, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Seorang mukmin diharapkan memiliki Furqan dalam dirinya, yakni kemampuan untuk membedakan mana yang baik dan buruk, mana yang halal dan haram, serta mana yang membawa manfaat dan mudarat.
Keutamaan Furqan
- Memberikan Pedoman Hidup – Dengan memahami Furqan, seseorang dapat menjalani hidup sesuai dengan ajaran Islam dan menjauhi kesesatan.
- Membantu dalam Pengambilan Keputusan – Furqan berfungsi sebagai kompas moral bagi setiap Muslim dalam menentukan sikap dan tindakan.
- Menjadi Benteng dari Kebatilan – Dengan adanya Furqan, seorang Muslim dapat menjaga dirinya dari pengaruh buruk yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Furqan merupakan anugerah besar dari Allah yang diberikan kepada manusia melalui wahyu-Nya. Al-Qur’an sebagai Al-Furqan memberikan petunjuk yang jelas dalam membedakan kebenaran dan kebatilan. Oleh karena itu, setiap Muslim hendaknya menjadikan Al-Qur’an sebagai pegangan utama dalam kehidupannya agar selalu berada di jalan yang benar dan diridhai oleh Allah.