Sebab-Sebab Perpecahan dan Solusinya
Keimanan, ketakwaan, persaudaraan, serta persatuan dalam umat Islam adalah anugerah yang patut disyukuri. Cara terbaik untuk mensyukurinya adalah dengan menjaga dan menghindari faktor-faktor yang dapat merusaknya. Salah satu ancaman terbesar bagi umat adalah perpecahan. Perpecahan tidak terjadi begitu saja, tetapi dipicu oleh beberapa faktor utama, di antaranya:
Faktor Penyebab Perpecahan
1. Mengingkari Janji
Janji yang dimaksud adalah ikrar untuk berpegang teguh pada ajaran Allah sejak manusia diciptakan. Ini mencakup keimanan, kepatuhan terhadap kitab-Nya, mengikuti ajaran Rasul-Nya, serta berusaha menegakkan syariat-Nya di muka bumi. Pelanggaran terhadap janji ini bisa menyebabkan hati menjadi keras dan mendapatkan murka Allah.
2. Mendapatkan Laknat Allah
Meskipun rahmat Allah lebih luas dibanding murka-Nya, kutukan dapat terjadi jika seseorang terus-menerus melakukan dosa besar yang melampaui batas.
3. Kekerasan Hati
Ketika seseorang mengingkari janji dan mendapatkan laknat Allah, hatinya menjadi keras. Hati yang keras lebih sulit menerima kebenaran, sehingga semakin menjauh dari petunjuk-Nya. Rasulullah saw. menyebut kekerasan hati sebagai salah satu penyebab utama kesengsaraan manusia.
- Menyalahgunakan Pedoman Hidup (Manhaj) Contoh nyata dari penyimpangan ini terlihat dalam sejarah Bani Israil, yang mengganti hukum-hukum Allah sesuai dengan keinginan dan nafsu mereka. Selain itu, mereka menerapkan hukum secara diskriminatif, yang berujung pada ketidakadilan.
- Melupakan Pedoman Hidup (Minhaj) Kebiasaan mengabaikan hukum Allah dapat menyebabkan umat benar-benar melupakan minhaj yang telah diberikan kepada mereka, sehingga mereka hidup tanpa pedoman yang jelas.
- Pengkhianatan Amanah Ketika umat mulai mengkhianati tugas dan tanggung jawab yang diberikan Allah, kepercayaan di antara mereka akan hilang. Hal ini memicu permusuhan dan kebencian yang berujung pada perpecahan.
Solusi untuk Menghindari Perpecahan
Agar perpecahan tidak terjadi, diperlukan langkah-langkah pencegahan, di antaranya:
1. Menepati Janji
Baik janji kepada Allah maupun kepada sesama manusia harus dijaga dan dipenuhi. Jika umat menepati janji, Allah akan mencurahkan rahmat dan keberkahan-Nya, serta melembutkan hati mereka.
2. Berkomitmen pada Pedoman Hidup (Minhaj)
Umat harus selalu berpegang teguh pada ajaran yang telah ditetapkan Allah tanpa menyimpang darinya.
3. Mengingat dan Mengamalkan Pedoman Hidup
Tidak hanya memahami minhaj, tetapi juga harus mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari agar tetap menjadi panduan yang kokoh.
4. Menjaga Amanah
Setiap individu harus bertanggung jawab terhadap tugas yang telah diembankan kepadanya. Dengan demikian, kepercayaan dan kebersamaan dalam masyarakat akan tetap terjaga.
Ketika umat Islam menjalankan nilai-nilai ini dengan sungguh-sungguh, rasa aman, saling percaya, dan kasih sayang akan tumbuh di antara mereka. Hubungan antar sesama menjadi harmonis, tanpa sekat atau beban. Dengan kondisi seperti ini, persatuan dan kesatuan akan terwujud dengan sendirinya, menciptakan masyarakat yang kokoh dan berpegang teguh pada ajaran Islam.