Kalimat Allah lah yang Tertinggi
Islam Sebagai Sistem Kehidupan yang Sempurna
Manusia telah menciptakan berbagai ideologi, konsep pemikiran, dan sistem untuk mengatur kehidupannya. Namun, belum ada satu pun dari sistem buatan manusia tersebut yang benar-benar mampu membawa mereka pada peradaban yang sempurna. Jika ada yang dinilai berhasil, keberhasilannya hanya sebatas pada aspek materi dan kebendaan, sementara aspek spiritual dan transendental sering kali diabaikan. Hal ini terjadi karena akal manusia memiliki keterbatasan.
Produk pemikiran manusia tidak pernah lepas dari kekurangan, nafsu, dan kepentingan pribadi. Ketika suatu sistem buatan manusia diterapkan secara luas, akan muncul kelompok yang dirugikan oleh kelemahan dan kepentingan yang mendasari sistem tersebut. Akibatnya, keberpihakan pada satu golongan dan diskriminasi terhadap golongan lain tak terhindarkan, meskipun mereka mengusung demokrasi dan hak asasi manusia. Realitas standar ganda dalam penerapan HAM dan demokrasi ini jelas terlihat dalam panggung politik dunia, terutama dalam konteks “tatanan dunia baru” yang mereka paksakan. Contoh nyatanya dapat dilihat pada perlakuan negara-negara Barat terhadap Palestina.
Allah, sebagai Pencipta manusia, tentu lebih mengetahui apa yang terbaik untuk makhluk-Nya. Hukum dan aturan yang diturunkan-Nya tidak lain bertujuan untuk kebaikan manusia itu sendiri. Allah tidak memiliki tendensi atau kepentingan apa pun terhadap ketaatan manusia kepada-Nya. Sebagai Zat Yang Maha Mengetahui, Allah memahami kelemahan manusia dan oleh karena itu memberikan wahyu kepada para nabi dan rasul sebagai petunjuk hidup. Wahyu tersebut menjadi pedoman yang dikenal sebagai Islam.
Perbedaan Mendasar Sistem Islam dengan Sistem Lain
Islam sebagai sebuah sistem memiliki banyak perbedaan signifikan dibandingkan dengan sistem-sistem buatan manusia lainnya. Beberapa perbedaan utama tersebut antara lain:
-
Landasan Dasar
Islam berdiri di atas syahadatain (dua kalimat syahadat), sementara sistem lain didasarkan pada pemikiran manusia yang sering kali bertentangan dengan nilai-nilai ilahi. Dalam pandangan Islam, segala sesuatu yang bukan Islam termasuk dalam kategori jahiliyah. -
Kualitas
Islam adalah sistem yang berasal dari Allah, Zat Yang Maha Sempurna. Oleh karena itu, Islam juga merupakan sistem yang sempurna. Sebaliknya, sistem buatan manusia hanyalah hasil pemikiran terbatas yang dipengaruhi oleh nafsu dan kepentingan, sehingga cenderung penuh kekurangan. -
Orientasi
Islam mengajarkan manusia untuk mengesakan Allah (tauhid) dalam setiap aspek kehidupan. Sebaliknya, sistem selain Islam sering kali mengarahkan manusia pada kemusyrikan dan penyimpangan. -
Semangat
Islam mendorong manusia untuk mencapai ketakwaan. Sementara itu, sistem lain biasanya hanya membangkitkan fanatisme buta atau kepentingan sesaat. -
Refleksi dalam Kehidupan
Islam senantiasa mengajak manusia kepada kebaikan dan kesejahteraan. Berbeda dengan itu, sistem-sistem lain sering kali mengarahkan manusia pada keburukan dan kehancuran moral.
Karena itu, Islam adalah sistem yang kokoh, kuat, dan unggul. Sedangkan sistem lain rapuh dan lemah.
Allah menegaskan dalam firman-Nya:
“Katakanlah, ‘Kebenaran telah datang, dan kebatilan telah lenyap.’ Sesungguhnya kebatilan itu pasti lenyap.” (QS. Al-Isra’: 81)
Allah juga berfirman:
“Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas semua agama, meskipun orang-orang musyrik membencinya.” (QS. Ash-Shaf: 9)
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
“Islam itu unggul dan tidak ada yang mampu mengunggulinya.”
Dengan landasan, kualitas, dan orientasi yang sempurna, Islam menjadi satu-satunya sistem hidup yang dapat membawa manusia kepada keberkahan dan kesejahteraan sejati, baik di dunia maupun di akhirat.