Bahaya Syirik
Menjauhi Thaghut dalam Islam
Seorang muslim tidak hanya dilarang menyembah thaghut, tetapi juga harus secara aktif menghindarinya. Dalam kehidupan sehari-hari, hal-hal yang berbahaya harus dihindari sejauh mungkin, dan thaghut harus dijauhi karena selalu mengajak kepada kemusyrikan yang sangat berbahaya. Tingkat bahaya ini dapat dipahami dari sabda Nabi Muhammad saw. yang mengkhawatirkan syirik kecil akan terjadi pada umat Islam setelah beliau.
“Yang paling aku khawatirkan pada kalian adalah syirik kecil.” (HR. Ahmad)
Secara umum, thaghut adalah segala yang melampaui batas dan segala yang disembah selain Allah. Ash-Shabuni menjelaskan bahwa thaghut berasal dari kata thughyan, yaitu segala yang menindas manusia atau menyesatkannya dari jalan kebenaran dan petunjuk. Thaghut memiliki banyak jenis, dan Al-Qur’an menyebutkan beberapa di antaranya:
Setan
“Wahai anak-anak Adam, bukankah Aku sudah mengambil sumpah kalian bahwa kalian tidak menyembah setan? Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kalian.” (Yaasin: 60)
Penguasa yang Zalim
“Pergilah kamu kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas.” (An-Naziat: 17)
Sejarah mencatat bahwa puncak kezhaliman Fir’aun adalah ketika ia mengklaim dirinya sebagai tuhan dan memperlakukan orang lain dengan semena-mena.
Hukum Jahiliah
“Mereka menginginkan untuk berhakim kepada thaghut, padahal mereka sudah diperintahkan untuk mengingkarinya.” (An-Nisa’: 60)
“Keputusan itu hanyalah hak Allah.” (Yusuf: 40)
Perdukunan dan Sihir
Ada manusia yang meminta perlindungan kepada jin, sehingga mereka semakin bertambah dosa dan zalimnya. (Al-Jin: 6)
Berhala
“Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala, dan dengan menyembah berhala itu mereka tidak lain hanyalah menyembah setan yang membangkang.” (An-Nisaa’: 117)
Orang-orang Quraisy percaya bahwa yang mereka sembah kebanyakan dari jenis perempuan, seperti Latta, Uzza, dan Manata.
Kaum musyrikin memperlakukan hal-hal tersebut sebagaimana perlakuan yang seharusnya hanya diberikan kepada Allah. Kemusyrikan ini disebut dalam Al-Qur’an sebagai:
Kezhaliman yang Besar
“Janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezhaliman yang besar.” (Luqman: 13)
Rasulullah saw. bersabda, “Jangan sekali-kali berbuat zhalim, karena kezhaliman itu akan menyebabkan kegelapan di hari kiamat.”
Dosa yang Tidak Diampuni
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni semua dosa selain syirik itu.” (An-Nisa’: 48 dan 116)
Dosa Besar
“Barangsiapa menyekutukan Allah maka sungguh ia telah melakukan dosa besar.” (An-Nisa’: 48)
Kesesatan yang Sangat Jauh
“Barangsiapa menyekutukan Allah maka sungguh ia telah tersesat sejauh-jauhnya.” (An-Nisa’: 48)
Diharamkan Masuk Surga
“Barangsiapa menyekutukan Allah maka sungguh Allah mengharamkan surga atasnya dan tempat kembalinya adalah neraka.” (Al-Maidah: 72)
Masuk Neraka
“Dan tempat kembalinya adalah neraka.” (Al-Maidah: 72)
Rasulullah saw. bersabda, “Jauhilah tujuh hal yang akan membinasakan (menjerumuskan ke dalam neraka): 1. Menyekutukan Allah….”
Menghapus Amal
“Jika mereka menyekutukan Allah tentu hapuslah apa yang dahulu mereka kerjakan.” (Al-An’am: 88)
Dengan menjauhi thaghut, seorang muslim menjaga kemurnian tauhid dan ibadahnya hanya kepada Allah.